Menanti yang Datang
SEMANGAT untuk sahabat semua yang sama-sama akan melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan!!! Perjalanan kita dengan status siswa sudah tinggal menghitung hari, mungkin tanpa terasa dan tanpa sadar kita menjadi berstatus MAHAsiswa. Namanya juga MAHA tentu sesuai nama kita harus lebih besar daripada siswa. Bukan besar dari segi fisik saja, namun yang terpenting adalah besarnya pemikiran kita. Pemikiran yang besar akan memberi kekuatan untuk berkata hal yang besar manfaatnya, kata yang besar manfaatnya akan menggerakkan kita untuk melakukan tindakan yang bermanfaat, tindakan yang bermanfaat jika dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan yang baik akan membentuk kita menjadi pribadi yang baik pula. Jadi siapkah kita berjuang bersama untuk meraih kemampuan berpikir besar? Tentu harus! Bukan maksa ya.. hehe..
Sahabat... Sudah tak lama lagi kita akan segera melepas seragam putih abu yang selalu dipakai setiap berburu ilmu. Bukan pakaian putih abunya yang kita rindukan, lebih dari itu kita akan rindu saat keadaan kelas ketika kita memakainya, sambil melihat sahabat sekelas, melihat mereka tertawa, melihat guru yang tak pernah mengeluh dalam membimbing kita, terima kasih Guruku... dan juga melihat semua keadaan kelas yang sudah pasti tak mungkin terulang lagi. SEMANGAT!!! Perpisahan bukan sekedar berpisah, seperti kata sahabat saya "Perpisahan adalah untuk menambah kerinduan" Luar biasa yang diucapkannya!!! :-)
Nah sesuai dengan judul postingan kali ini saya pengen berbagi seputar impian nih. Setiap orang mempunyai keinginan, tapi tak semua orang yang mempunya impian. Mengapa demikian? Nih... Kata sahabat saya sesuatu yang kita inginkan itu namanya keinginan, Ya tentu donk, dan keinginan yang disertai dengan tindakan itulah impian. Kita bisa saja berkata bahwa kita punya impian untuk menjadi seorang juara dalam bidang yang kita geluti, tetapi selama tidak diikuti dengan tindakan keinginan itu tidak akan berubah menjadi kenyataan yang kita harapkan. Jangan takut untuk bermimpi, jangan takut mimpi kita ditertawakan oleh orang lain. Prinsipnya, kalau orang lain menertawakan impian yang kita miliki, impian yang sedang kita perjuangkan artinya orang itu belum memiliki pemikiran sebesar pemikiran kita. Masa bermimpi saja takut, bagaimana bisa menghadapi kehidupan yang nyata ini? Nanti Apa kata dunia??? Hehe...
Kalau sudah punya mimpi, maka lukiskanlah mimpi itu secara detail. Gambarkan dengan indah, jelaskan pada diri sendiri kapan kita akan mendapatkan mimpi itu, tanggal berapa, di mana, pkpknya usahakan aturan 5W+1H nya terjawab deh. Penggambaran mimpi secara detail seperti itu sangat penting. Misalnya saja kita bertekad untuk bangun lebih pagi dari pada biasanya. Dalam pikiran kita hanya memikirkan - Saya harus bangun lebih pagi -, hasilnya apa? Jam 1 malam kita sudah bangun, karena masih mlam kita tidur lagi, tidak lama kemudian kita bangun lagi, karena memang otak pikiran bawah sadar kita bingung menerjemahkan tekad kita. Berbeda lagi hasilnya jika kita bertekad untuk bangun lebih awal dengan berpikir - Saya harus bangun pukul 3, mau melanjutkan membaca buku biologi (misalnya) karena besok ada ulangan-, hasilnya apa? Apa? Tetap kesiangan juga? Ada yang salah dengan tekadmu... Haha...
Mimpi kita ibarat air, diri kita ibarat wadahnya. Untuk menampung air yang banyak tentu perlu sebuah wadah yang berukuran besar, begitu pun dengan mimpi besar yang kita miliki, untuk meraihnya kita juga harus berusaha menjadi pribadi yang berpikir besar. Kalau di buku ada juga kan tentang Berpikir dan Berjiwa Besar. Bukan promosi...
Sekarang muncul pertanyaan yang baru. Bagaimana cara kita menjadi pribadi yang berpikir besar? Singkat saja, jadilah pribadi yang berpegangan ahlussunah wal jama'ah yaitu percaya pada takdir Allah, tetapi juga percaya pada ikhtiar yang dianjurkanNya. Masih ingat rumus pada postingan yang lalu? I+D=T Artinya? Cari sendiri ya kan supaya ikhtiar. Hehehe... Waduh akhirnya beres juga postingan ini. Lho kok simpel banget? Iya lah karena rumus I+D=T sudah muncul artinya ilmu untuk menjadi bekal selama penantian sudah kita daptkan. Ya... Bagi saya I+D=T adalah sesuatu yang luar biasa... :-)
Sahabat... Sudah tak lama lagi kita akan segera melepas seragam putih abu yang selalu dipakai setiap berburu ilmu. Bukan pakaian putih abunya yang kita rindukan, lebih dari itu kita akan rindu saat keadaan kelas ketika kita memakainya, sambil melihat sahabat sekelas, melihat mereka tertawa, melihat guru yang tak pernah mengeluh dalam membimbing kita, terima kasih Guruku... dan juga melihat semua keadaan kelas yang sudah pasti tak mungkin terulang lagi. SEMANGAT!!! Perpisahan bukan sekedar berpisah, seperti kata sahabat saya "Perpisahan adalah untuk menambah kerinduan" Luar biasa yang diucapkannya!!! :-)
Nah sesuai dengan judul postingan kali ini saya pengen berbagi seputar impian nih. Setiap orang mempunyai keinginan, tapi tak semua orang yang mempunya impian. Mengapa demikian? Nih... Kata sahabat saya sesuatu yang kita inginkan itu namanya keinginan, Ya tentu donk, dan keinginan yang disertai dengan tindakan itulah impian. Kita bisa saja berkata bahwa kita punya impian untuk menjadi seorang juara dalam bidang yang kita geluti, tetapi selama tidak diikuti dengan tindakan keinginan itu tidak akan berubah menjadi kenyataan yang kita harapkan. Jangan takut untuk bermimpi, jangan takut mimpi kita ditertawakan oleh orang lain. Prinsipnya, kalau orang lain menertawakan impian yang kita miliki, impian yang sedang kita perjuangkan artinya orang itu belum memiliki pemikiran sebesar pemikiran kita. Masa bermimpi saja takut, bagaimana bisa menghadapi kehidupan yang nyata ini? Nanti Apa kata dunia??? Hehe...
Kalau sudah punya mimpi, maka lukiskanlah mimpi itu secara detail. Gambarkan dengan indah, jelaskan pada diri sendiri kapan kita akan mendapatkan mimpi itu, tanggal berapa, di mana, pkpknya usahakan aturan 5W+1H nya terjawab deh. Penggambaran mimpi secara detail seperti itu sangat penting. Misalnya saja kita bertekad untuk bangun lebih pagi dari pada biasanya. Dalam pikiran kita hanya memikirkan - Saya harus bangun lebih pagi -, hasilnya apa? Jam 1 malam kita sudah bangun, karena masih mlam kita tidur lagi, tidak lama kemudian kita bangun lagi, karena memang otak pikiran bawah sadar kita bingung menerjemahkan tekad kita. Berbeda lagi hasilnya jika kita bertekad untuk bangun lebih awal dengan berpikir - Saya harus bangun pukul 3, mau melanjutkan membaca buku biologi (misalnya) karena besok ada ulangan-, hasilnya apa? Apa? Tetap kesiangan juga? Ada yang salah dengan tekadmu... Haha...
Mimpi kita ibarat air, diri kita ibarat wadahnya. Untuk menampung air yang banyak tentu perlu sebuah wadah yang berukuran besar, begitu pun dengan mimpi besar yang kita miliki, untuk meraihnya kita juga harus berusaha menjadi pribadi yang berpikir besar. Kalau di buku ada juga kan tentang Berpikir dan Berjiwa Besar. Bukan promosi...
Sekarang muncul pertanyaan yang baru. Bagaimana cara kita menjadi pribadi yang berpikir besar? Singkat saja, jadilah pribadi yang berpegangan ahlussunah wal jama'ah yaitu percaya pada takdir Allah, tetapi juga percaya pada ikhtiar yang dianjurkanNya. Masih ingat rumus pada postingan yang lalu? I+D=T Artinya? Cari sendiri ya kan supaya ikhtiar. Hehehe... Waduh akhirnya beres juga postingan ini. Lho kok simpel banget? Iya lah karena rumus I+D=T sudah muncul artinya ilmu untuk menjadi bekal selama penantian sudah kita daptkan. Ya... Bagi saya I+D=T adalah sesuatu yang luar biasa... :-)
Comments
Post a Comment
Komentar teman-teman saya tunggu!