MATAQU : Madena Tahfidz Quran
Tidak seorang pun mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Setiap orang hanya memiliki saat ini, bukan masa lalu atau masa depan.
Tanpa terasa waktu sudah 9 bulan yang lalu sejak pertama kali kami berkumpul. Atas nama ibadah kami berkumpul. Hanya berbeda status di mata manusia. Saat itu kami berstatus sebagai panitia dan mereka berstatus sebagai peserta. Siapakah kami dan siapakah mereka? Kami adalah saya dan para anggota, mereka adalah cikal bakal cahaya di kegiatan tahfidz.
Tanggal 14 Maret menjadi awal perjumpaan kita. Siapakah kita? Kita adalah kami dan mereka. Mereka datang atas undangan yang cukup memberatkan. Mereka harus membayar. Membayar dengan uang dan membayar dengan waktu luang. Namun apa? Mereka tetap saja datang dan menjadi peserta diantara sedikit peserta yang datang. Ya, karena pesertanya memang sedikit.
Kegiatan tanggal 14 itu pada akhirnya menjadi ajang perkenalan visi saya dan dia dengan mereka. Visi siapa? Ya kami memperkenalkan visi saya dan dia kepada mereka. Siapa "dia"? Seseorang yang menjadi malaikat bagi mereka.
Tanggal 16 Maret mereka kembali hadir memenuhi panggilan ibadah. Mereka hadir bersama peserta lain. Kita semakin akrab, semakin dekat, semakin satu visi. Namun dibalik keakraban itu masih ada bagian dari mereka yang meninggalkan saya dan dia. Sebisa mungkin kita mengajaknya, namun apa daya yang tersisa dari mereka hanya 9 orang. Mereka bagaikan 9 cahaya.
Ketika visi ada di dalam kepala saja, maka gelap lah. Tidak terlihat jelas visi itu di dunia nyata. Ketika hadir 9 cahaya, maka visi di kegelapan itu sedikit terlihat karena cahaya mereka. Tidak aneh, ketika mereka mulai diperlihatkan dalam suatu kesempatan kepada puluhan pasang mata yang melihat, maka mereka terlihat sebagai cahaya kebahagiaan yang menyilaukan mata hati, mereka membuat mata-mata itu mengeluarkan airnya. Termasuk sepasang mata ini dan sepasang mata dia.
Kebahagiaan yang dalam kesempatan pertama diberikan oleh 9 cahaya itu. Tidak berhenti di situ, Alloh masih ingin memberikan kebahagiaan ini seluas-luasnya di tempat lain. 9 cahaya itu kembali bersinar hingga membakar sumber cahaya lain. 7 cahaya yang menjadi keajaiban di tempatnya.
Sungguh besar nikmat-Mu ya Robb. Kau turunkan 16 cahaya itu. Visi ini pun bertambah terang, tambah terlihat. Teruslah menjadi cahaya yang akan menyalakan visi ini di dunia nyata. Andai visi ini menjadi terang, maka kota kita akan bersinar. Dan sinarnya akan terlihat sampai surga.
Comments
Post a Comment
Komentar teman-teman saya tunggu!